Goa Rancang Kencono di Playen, Gunungkidul menyimpan kisah perjuangan Laskar Mataram. Sayang, keindahan dan nilai sejarahnya kini terancam punah oleh vandalisme.
Perjalanan panjang kemerdekaan Republik Indonesia bukan hanyaterdaftardalam bukusejarah. Tapi jugadisimpan di beberapa tempatsebagai saksi perjuangan beberapa pejuang. Satu diantaranyaialah Goa Rancang Kencono di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Goa yang lestari sampaisekarangtidak cumasimpanceritamasa silam. Tapi jugadipercayaimasyarakatmempunyai energi penjaga negeri. Goa Rancang Kencono, lebihdikenalimasyarakat dengan panggilan Goa Rancang, berada di Padukuhan Menggoran II, Kalurahan Bleberan, Playen, Gunungkidul.
BACA JUGA:
Pengunjung Pantai Krakal Gunungkidul Gempar Penemuan Mayat dengan KeadaanMenyedihkan
Lokasi ini mempunyaidaya magnetunik, yaitusebuah goa vertikal yang di mulutnya tumbuh subur pohon klumpit—tanaman sangat jarang yang rindangnya menambahkan kesejukan situasi. Menurut pembicaraanmasyarakat, sejarah panjang goa ini berawaldi tahun 1720, saat Laskar Mataram menjadikantempat untuk bersembunyiuntukmenghindar dari kejaran pasukan Belanda.
Pada tempatberikutbeberapa laskar menatataktikseranganpada penjajah. Dari sanalah goa ini selanjutnyadinamakan Goa Rancang Kencono. Rancang bermaknagagasan, Kencono bermakna mulia atau bernilai.
2 dari 3 halaman
Lukisan Burung Garuda di Dinding Goa
Goa Rancang Kencono
Perbesar
Goa Rancang Kencono (Photo: Hendro Ary Wibowo/Liputan6.com)
Masukzaman kemerdekaan, persisnyapada 1976, seorangfigurwarganamanya Purwo Sumarjiyono atau dekatdipanggil Mbah Marji, menjadifigur penting dalam menjagapeninggalansejarah ini. Dia melukis simbol negara, burung Garuda, pada dinding goa paling dalamsebagai pengingat akanbeberapa nilaiberkebangsaan.
“Untukcapailokasi lukisan itu, pengunjung harusmelalui lorong sempit yang cukup hanyadilewatiseseorang,” kata Mohamad Al Kohar, Ketua Pokdarwis Bleberan saatdijumpai di lokasi.
Kohar menjelaskan, pada bagian dalam goa, lukisan kreasi Mbah Marji tetapkelihatanterangsampaisekarang ini.Pada dinding batu, tercantum tulisan Prasetya Bhinnekaku dan kalimat ajakan untukisi kemerdekaan. Disamping itu, terdapat dua lokasi gambar Garuda yang selalu terlindungiorisinalitasnya walausudahbeberapa puluh tahun berakhir.
Advertisement
BACA JUGA:
Penderitaan Petani Gunungkidul di Musim Salah Mongso, Singkong Menghitam KeinginanMenghilang
3 dari 3 halaman
Tercoreng Tindakan Vandalisme
Tetapisayang, keelokandan nilai sejarah goa ini tidak selamanya dibalas sikap hormat oleh beberapapelancong. Kohar bersama masyarakatdi tempat menyesalkan jumlahnya coretan tidakbertanggungjawab yang diketemukanpada dinding goa, menghancurkanorisinalitas batu danmengusik nilai bersejarahnya. Peristiwa ini dipandang sepertibentukminimnya kesadaran dalam menjagapeninggalan budaya.
“Prihatin, banyak anak muda tibacumauntuk berswafoto, tanpapahamicerita perjuangan yang dulu pernahberjalan di sini. Bahkan jugabeberapaangkatan muda perlahan-lahantinggalkantapak jejaksejarahseperti pada Goa Rancang Kencono, seolah nilai nasionalisme cumamenjadinarasi lama,” katanya.
Masyarakat Menggoran yakinikehadiran lukisan dan tulisan warisan Mbah Marji semestinyamenjadi pengingat untuksiapa pun yang tiba, bukan malah dicemari perlakuan yang menghancurkan. Pesan itu diturunkan Mbah Marji ke putranya, Sugiwintarto.
Menurut Sugi, si ayah selalumemberi pesansupaya Goa Rancang Kencono dijaga kelestariannya karenaadalahsisi dari sejarah perjuangan bangsa dandipercayaimempunyai energi perlindungan negeri. Untukmenjaga nilai keramatitu, masyarakatdi tempatsetujubatasi jumlah lawatanrekreasisupayaorisinalitasdansituasi goa masih tetapterawat.
“Sampaisaat ini kami menjagadanmenjaga goa ini bersama masyarakatyang lain. Kami ingin tempat ini bukan hanyadisaksikansebagaitempat wisata, tetapisebagai pengingat perjuangan beberapaperintis,” tandas Sugi.
Sekarang, Goa Rancang Kencono tidak cumamenjadi saksi bisu sejarah, tapi jugalambangjika semangat kemerdekaan harus terus hidup di hati tiapangkatan. Lukisan Garuda dan Merah Putih pada dinding batu bukan sekedarkreasi seni, tetapipeninggalan nilai nasionalisme yang perluterus dijaga dari jaman ke jaman.