Musim Kemarau Basah, Petani Gunungkidul Manfaatkan Lampu UV untuk Budidaya Melon Premium

Musim kemarau basah seringmenjadirintanganuntuk petani. Tetapihal tersebutmalahtidakmenurunkan semangat Fahid Nur Arrosyid, pengurus Tani Farm di Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul. Diasuksesmeningkatkanbudi daya melon premium dengan sentuhan tehnologikekinian.

Fahid menerangkanmekanisme yang digunakanialah hidroponik Nutrient Film Technique (NFT). Air bersatu pupuk disalurkanlewat pipa dengan kontribusi gravitasi, lantaskembali lagi ketempat penampunganhinggagizi tanaman masih tetapkonstan.

Jikamusim hujan atau kemarau basah, kita telah ada tehnologi tambahan, yakni lampu UV. Lampu ini digunakanuntukmenukar kekurangan sinar matahari. Baiknya melon perlu 8-10 jam sinarsetiap hari,” kata Fahid, Senin (18/08/2025).

Menurut diapenggunaan lampu UV tidak selamanyaintensPadamusim penghujan, lampu cumadihidupkandengan selang-seling, 2 jam hidup 2 jam mati, khususnyapada malam hari menjelang akhir saat tanam. Langkah inisekaliandigunakanuntuk stressing supaya buah lebih manis.

Masalahkeproduktifan, Fahid optimisDalam greenhouse, tingkat kesuksesan panen capai 90 %. Dalam satu tahunfaksinyadapatlakukan 4 kali musim tanam dengan transisi 3 – empat bulan sekali.

Untuk varietas, Tani Farm meningkatkan tiga tipe melon premium, yaituMode (1-2 kg), Kirani (0,8-1,8 kg), dan Dikrim (1,5-2,5 kg). Tingkat kemanisannya sekitar 14-18 brix, standard yang dipandangmasuk ke dalam pasar kekinian.

Kami memangkonsentrasi ke pengguna akhir atau konsumen langsung dengan mekanisme petik di kebun. Tetapidi depantidaktutupkemungkinan kerja sama dengan enam partneruntukmarketing ke pasar kekinian,” terangnya.
Fahid yang mulai memperdalambudi daya melon semenjak 2018 ini akui pasarnya telahmemasuki luar wilayahtermasuk Tangerang. Hasil panen tidakcumadisukaikarenakualitastetapi jugakarena pengalaman agrowisata yang dijajakan di lokasi kebun.

Alhamdulillah dengan pengembangan ini, rintangan musim kemarau basah dapatterselesaikanbahkan juga kita dapat panen bisa lebih cepat 1 – dua minggu dari umumnya,” ujarnya.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *