Lepaskan Tukik, DKP Gunungkidul Sebut ada Perilaku Adaptasi Penyu

Petugas, nelayan, dan pelancong melepaskan tukik di Pantai Ngandong, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (6/8/2025). Sekitar 63 ekor tukik itu adalah hasil penetasan alami. “Ini hari kita merelease 63 ekor beberapa tukiknya di Pantai Ngandong untuk kembali lagi ke komunitasnya,” kata Kepala Sektor Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Top Supriyadi, ke reporter di Pantai Ngandong, ini hari. Simak juga: Royalti Musik Rp 120 Ribu per Bangku, Pemilik Cafe Yogyakarta Setop Putar Musik Ia menjelaskan, beberapa tukik yang lain dilepaskan dari Pantai Porok, yang disebut satu diantara titik pendaratan penyu yang terdapat di Gunungkidul. Top menyebutkan peralihan atau penyesuaian dari sikap penyu. Apa ide Indonesia Maju? Baca penjelasannya di Kompas 80 Tahun Indonesia. Pre-order saat ini! Artikel Kompas.id Karena, umumnya penyu akan bertelur di teritori pantai yang steril dari kegiatan manusia. Simak juga: TNI Sebutkan Penghilangan Mural One Piece di Sragen Disetujui Bersama Masyarakat Walau sebenarnya, sebagian besar teritori pantai di Gunungkidul telah disentuh manusia. “Pariwisata yang berkembang malah dapat hidup bersebelahan di antara kehidupan penyu yang dengan alami bertelur di beberapa pantai yang dahulunya menjadi komunitasnya untuk bertelur,” katanya. Kolaborasi di antara masyarakat, pemerintahan, dan pelancong dibutuhkan untuk menjaga kelestarian penyu di Bumi Handayani. Simak juga: CFD Dipandang Jadi Pasar Terkejut, Dishub DKI: Tempat Olahraga dan UMKM Telah Dibagi “Karena baru tahun ini sesudah paling akhir tahun 2019 diketemukan penyu landing,” sebut Top. Seorang pelancong asal Jakarta, Cristofer Arya Kuncara Jati, sampaikan jika turut melepas tukik menjadi pengalaman pertama kalinya. Diakuinya semangat dan mengharap supaya penyu masih tetap lestari. Simak juga: Tangani Sampah, Pemerintah kota Yogyakarta Akan Operasikan 4 Mesin Insinerator pada Januari 2025 “Pengalaman yang memilukan untuk saya, karena menyaksikan mereka (tukik) ada yang jatuh, masuk ke dalam lubang, hingga kemudian dapat ke laut,” katanya. Pandu, seorang pelancong lokal, menjelaskan jika dianya mengharap pemerintahan serius menjaga ekosistem di daerah pantai hingga penyu dan hewan laut yang lain tidak musnah. “Mudah-mudahan laut kita selalu terlindungi dari pencemaran atau tangan tidak bertanggungjawab,” katanya.