Jamasan Pusaka di Bangsal Sewokoprojo Gunungkidul, Ini Filosofinya


Pemerintahan
 Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melakukan jamasan pusaka dengan acarakomplet di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Gunungkidul. Bupati Gunungkidul menyebutkannanti Dinas Kebudayaan akanmemberikan fasilitas jamasan untukmasyarakat yang mempunyai tosan aji.
Abdi dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kanjeng Mas Tumenggung Dwijo Asmoro, menerangkanacara jamasan kompletdimulaiambil pusaka punya Pemkab Gunungkidul yang diletakkandi ruangkhusus Bangsal Sewokoprojo. Pusaka itu ialah tombak Kiai Margo Salurung.

Seterusnyabersambung dengan acara doa. Kemudian, tombak Kiai Margo Salurung dibawa ke lokasi pembersihan yang adadisebelah timur Bangsal Sewokoprojo.

“Jadi filosofi jamasan itu secara fisik bersihkan pusaka. Tetapi secara batin memintake Yang Maha Kuasa bersihkan hati nurani dari beberapa haljelek,” terangnyakereporter di Wonosari, Kamis (24/7/2025).

Selanjutnya, Dwijo mengutarakanlangkahlakukan jamasan pusaka. Menurut diabila bilah pusaka tetap bersih, hanya memakaisabun dan airuntukmembersihkan.

Tetapijika sudahada karat pusaka harusdipendamgunakan air kelapa hijau dengan jeruk. Kemudiandibikin bersihsampai bersih terus dicuci gunakansabun dan air,” katanya.

Jika sudah kering, pusaka dapatdibalurkan minyak dengan pengharum. Hal tersebutsupayakarisma atau poladalam pusaka tahan lama.

Nachuntuk jamasan pusaka dilaksanakansetelah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat lakukan jamasan. MengapaUntukmenjaganorma,” katanya.

Dalam pada itu, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menjelaskan jamasan pusaka dan tosan aji punyapetinggi Pemkab untukmengeruklagi budaya Jawa, khususmasyarakat yang mempunyai tosan aji seperti tombak, keris, wedung, patrem, danyang lain.

“Jamasan ini bukan hanyabersihkan raganya saja, tapi menyucikan segala halsama sesuai filosofinya,” kata Endah.

Sesudah jamasan komplet ini, Endah menyebutkanbila Dinas Kebudayaan akanmemberikan fasilitas jamasan untukwarga yang mempunyai tosan aji.

Sesudah jamasan pusaka punya Pemkab Gunungkidul danpunyapetinggikelak Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) akanmemberikan fasilitas jamasan. Karena petani, pedagang itu ada yang punyai tosan aji,” katanya.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *