Podhang Ngisep Sari Berjajar dengan Merah Putih Jelang Hari Kemerdekaan, Ini Maknanya

Warna merah dan putih berkibar istimewahampir ditiappojok jalan Kabupaten Gunungkidul mendekati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Tetapi, ada panoramaunik yang menarik perhatian.

Antarajejeran bendera Merah Putih, berdiri gagah umbul-umbul warna kuning dan merah yang malahbanyaknyadi sejumlah tempat melebihisi saka.

Wargamengenali umbul-umbul itu sebagai Podhang Ngisep Sari, lambangciri khas Bumi Handayani yang penuhartiTetapicukup banyakmasyarakatkhususnyaangkatan muda, yang salahmenyangkutkannya dengan peristiwa bendera One Piece yangtrendingdi beberapawilayah.

Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menerangkanjika Podhang Ngisep Sari tidak sama sekaliterkait dengan bendera One Piece.

Itu umbul-umbul, bukan bendera membajak laut. Podhang Ngisep Sari ialah kearifan lokal danjati diri Gunungkidul,” terang Joko, Sabtu (16/08/2025).

Halseiramadikatakan Kepala Tubuh Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Gunungkidul, Johan Eko Sudarto. Diamenerangkan, Podhang Ngisep Sari menjadi satu diantaralambangsah Kabupaten Gunungkidul yang selaludatangpadabeberapa momen penting.

Warna merah dan kuning itu jati diri lokal. Podhang Ngisep Sari kita pasang saat peringatan kemerdekaan, adat bersih dusun atau rasulan, danberagam acara tradisiIni bukanlahsekedar hiasan, tetapisisi dari sejarahdan kebanggaan warga,” tutur Johan.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Gunungkidul, Agus Mantara, mengurai sejarah panjang Podhang Ngisep Sari. Diaungkapsaat sebelumberwujud umbul-umbul, lambang ini awalannyaberbentuk panji atau bendera dengan warna dasar kuning dan lingkaran merah di tengah-tengahserupa bendera Jepang.

Dahulu itu panji sahTetapipada 1982, memiliki bentukdigantimenjadi umbul-umbul supayagampangdimengertiwarga,” terang Agus.
Menurut Agus, tiap kabupaten/kota di WilayahSpesial Yogyakarta mempunyai panji khusus yang diberisecara langsung oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Warna danmemiliki bentukberbedaikutisejarahdan kearifan lokal setiapwilayah.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *