Terkena Longsor Sejak 2023, Jalan Kabupaten di Gedangsari Gunungkidul Belum Diperbaiki

Jalan longsor di Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari di 2023 lantastidak dapatdiperbarui. Kebatasanbujetmembuatusahapembaruan belum bisa terwujudhingga kini.


Carik Tegalrejo, Gedangsari, Sugiyanto menjelaskan, longsor di jalan kabupaten yang menyambungkandi antara Kalurahan Tegalrejo dengan Mertelu terjadi di 16 Februari 2023 kemarin.Meskipun begitu, diamengakusampaisaat initidak adausahapembaruan dari Pemkab Gunungkidul.

Advertisement


Keinginannya dapatlangsung diperbaikisupaya akses kembali lancar danmasyarakattak lagikhawatirsaatlewat, terutamapada musim hujan,” kata Sugiyanto, Kamis (14/8/2025).


BACA JUGA: Mulai 2026, Tiap Kalurahan di Kulonprogo AkanMempunyai Lapangan Voli

Menurutnya, usahapembaruandilaksanakandengan swadaya oleh masyarakatsekitaranhinggadapatdilewati seadanya. Ketika kemarau, akses dia mengakutidak ada permasalahankarenakekuatan longsor susulan tidak ada.

Namun, kata Sugiyanto, permasalahanadasaatmusim hujan. Waktuhujan lebat, masyarakattidak berani lewatkarena takut terjadi longsor susulan.

Pengatasancumahanyasingkirkan material tanah yang tutupi jalan. Adapunlokasi longsor belum sempat diambil perlakuansampaisekarang ini,” ucapnya.

Dia takut saatterjadi longsor susulan bukan hanya mencelakakanmasyarakattetapi jugatutup akses. Masalahnya akses menjadi terputus hinggamasyarakatharusputarsepanjang enam kmuntuk bisa melakukan aktivitas.

Keseluruhan ada tujuh padukuhan yang masyarakatnyamemercayakan jalan ini untukmelakukan aktivitassetiap hari. Ke-7 padukuhan mencakup Ketelo; Gupit; Cremo; Ngipik; Hargosari; Soko dan Batuturu,” ucapnya.


BACA JUGA: Calon Transmigran Gunungkidul Gagal ke Sukamara Kalimantan tengah, IniCara Pemkab

Terpisahkan, Kepala Sektor Bina Marga, Dinas Tugas Umum Perumahan MasyarakatdanTeritoriPemukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana saatdiverifikasibenarkan jalan yang rusakkarena longsor di Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari tidak dapatdiperbaruisampaisekarang ini.

Iatidakmenolakpermasalahanbujetmenjadimasalahkhusus dalam pembaruan. “Akhir 2023 telahdibuatkanDetil Engineering Desain [DED] dengan ongkospembaruancapai Rp24,3 miliar,” ucapnya.

Karenakebatasanbujet, karena itu ada usahamintakontribusi ke Tubuh Nasional PengendalianMusibah (BNPB) karena kerusakan terkait dengan permasalahan kebencanaan. Oleh karenanya, di 2024 lantas adapermintaankontribusipembaruan.

Meskipun begitu, diamengakusampaisaat initidak adaaktualisasikontribusiuntukpembaruannya. “Kami [DPUPRKP] menolonguntukpenuhipersyaratan yang diperlukanbuatterhubungkontribusi ke BNPB. Satu diantaranyamenata DED dansarankontribusidiberikan, tetapisampai sekaarang belum mengetahuiperubahannyaseperti apakah. Yang terang, tidak adapembaruan,” ucapnya.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *